Senin, 06 Mei 2013

SEMAPHORE


seperti yang sudah di bahas sebelumnya (dino) , dengan materi race condition & critical section

Semaphore adalah pendekatan yang diajukan oleh Djikstra, dengan prinsip bahwa dua proses atau lebih dapat bekerja sama dengan menggunakan penanda-penanda sederhana. Seperti proses dapat dipaksa berhenti pada suatu saat, sampai proses mendapatkan penanda tertentu itu. Sembarang kebutuhan koordinasi kompleks dapat dipenuhi dengan struktur penanda yang cocok untuk kebutuhan itu. Variabel khusus untuk penanda ini disebut semaphore.

Semaphore mempunyai dua sifat, yaitu:

i.      Semaphore dapat diinisialisasi dengan nilai non-negatif.

ii.    Terdapat dua operasi terhadap semaphore, yaitu Down dan Up. Usulan asli yang disampaikan Djikstra adalah operasi P dan V.
Ø  Operasi Down

Operasi ini menurunkan nilai semaphore, jika nilai semaphore menjadi non-positif maka proses yang mengeksekusinya diblocked. Operasi Down adalah atomic, tak dapat diinterupsi sebelaum diselesaikan.Emnurunkan nilai, memeriksa nilai, menempatkan proses pada antrian dan memblocked sebagai instruksi tunggal. Sejak dimulai, tak ada proses alain yang dapat mengakses semaphore sampai operasi selesai atau diblocked.
Ø  Operasi Up

Operasi Up menakkan nilai semaphore. Jika satu proses atau lebih diblocked pada semaphore itu tak dapat menyelesaikan operasi Down, maka salah satu dipilih oleh system dan menyelesaikan operasi Down-nya. Urutan proses yang dipilih tidak ditentukan oleh Djikstra, dapat dipilih secara acak. Adanya semaphore mempermudah persoalan mutual exclusion. Skema penelesaian mutual exclusion mempunyai bagan sebagai berikut:

Sebelum masuk critical section, proses melakukan Down. Bila berhasil maka proses masuk ke critical section. Bila tidak berhasil maka proses di-blocked atas semaphore itu. Proses yang diblocked akan dapat melanjutkan kembali bila proses yang ada di critical section keluar dan melakukan opersai up sehingga menjadikan proses yang diblocked ready dan melanjutkan sehingga opersi Down-nya berhasil.



B.ii MONITORS

Solusi sinkronisasi ini dikemukakan oleh Hoare pada tahun 1974. Monitor adalah kumpulan prosedur, variabel dan struktur data di satu modul atau paket khusus. Proses dapat memanggil prosedur-prosedur kapan pun diinginkan. Tapi proses tak dapat mengakses struktur data internal dalam monitor secara langsung. Hanya lewat prosedur-prosedur yang dideklarasikan minitor untuk mengakses struktur internal. Properti-properti monitor adalah sebagai berikut:

i.Variabel-variabel data lokal, hanya dapat diakses oleh prosedur-prosedur dala monitor dan tidak oleh prosedur di luar monitor.

ii.Hanya satu proses yang dapat aktif di monitor pada satu saat. Kompilator harus mengimplementasi ini(mutual exclusion).

iii.Terdapat cara agar proses yang tidak dapat berlangsung di-blocked. Menambahkan variabel-variabel kondisi, dengan dua operasi, yaitu Wait dan Signal.

iv.ait: Ketika prosedur monitor tidak dapat berlanjut (misal producer menemui buffer penuh) menyebabkan proses pemanggil diblocked dan mengizinkan proses lain masuk monitor.

v.Signal: Proses membangunkan partner-nya yang sedang diblocked dengan signal pada variabel kondisi yang sedang ditunggu partnernya.

vi.Versi Hoare: Setelah signal, membangunkan proses baru agar berjalan dan menunda proses lain. vii. Versi Brinch Hansen: Setelah melakukan signal, proses segera keluar dari monitor. Dengan memaksakan disiplin hanya satu proses pada satu saat yang berjalan pada monitor, monitor menyediakan fasilitas mutualexclusion. Variabel-variabel data dalam monitor hanya dapat diakses oleh satu prosespada satu saat. Struktur data bersama dapat dilindungi dengan menempatkannya dalam monitor. Jika data pada monitor merepresentasikan sumber daya, maka monitor menyediakan fasilitas mutual exclusion dalam mengakses sumber daya itu.








dan selanjutnya dilanjutkan oleh nanda dengan blog

baca selengkapnya......

Sabtu, 04 Mei 2013

Konsep Dasar Virtual Memory

 Sebagian besar algoritma manajemen memori memerlukan satu kebutuhan dasar yaitu  instruksi  yang akan dieksekusi  harus berada di  memori fisik. Pada beberapa kasus, keseluruhan program tidak diperlukan.  Misalnya :

•    Program mempunyai kode untuk menangani kondisi error yang tidak biasa.  Karena error-error ini jarang terjadi, kode ini hampir tidak pernah dieksekusi.
•    Array, list dan tabel dialokasikan lebih dari kapasitas memori yang diperlukan

•    Pilihan dan gambaran program jarang digunakan

Pada  kasus  dimana  keseluruhan  program  dibutuhkan,  mungkin  tidak  semua diperlukan  pada  saat  yang  sama. Kemampuan  mengeksekusi  program  hanya  pada beberapa bagian dari memori mempunyai beberapa keuntungan yaitu :

•    Program  tidak  terbatas  jumlah  memori  fisik  yang  tersedia  sehingga  user  dapat menulis   program  untuk  ruang  alamat  virtual  yang  sangat  besar  yang  berarti menyederhanakan programming task.
•    Karena setiap program user dapat menggunakan memori fisik yang lebih kecil, pada waktu yang sama dapat menjalankan lebih banyak program.
•    I/O yang lebih sedikit diperlukan untuk load atau swap program user ke memori, sehingga setiap program user dapat berjalan lebih cepat.

Memori  virtual  adalah  teknik  yang  memisahkan  memori  logika  user  dari memori  fisik. Menyediakan  memori virtual yang sangat  besar diperuntukkan  untuk programmer  bila  tersedia  memori  fisik  yang  lebih  kecil.  Programmer  tidak  perlu khawatir  jumlah  memori  fisik yang  tersedia,  sehingga  dapat  berkonsentrasi  pada permasalahan pemrograman. 

Memori virtual biasanya diimplementasikan menggunakan demand paging atau demand  segmentation  juga  digunakan.  Tetapi  algoritma  segment-replacement  lebih kompleks  daripada  algoritma  page-replacement  karena  segmen  mempunyai  ukuran yang bervariasi.

baca selengkapnya......

Perilaku Konsumen dan Produsen

 Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.

Pendekatan perilaku konsumen terdiri dari 2 bagian yaitu :

a.Pendekatan Kardinal atau Cardinal Approach

Menurut pendekatan kardinal kepuasan seorang konsumen diukur dengan satuan kepuasan misalnya uang. Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya.

Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu :
1.       kepuasan total (total utility)
Kepuasan total adalah kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu dari     mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa.

2.      kepuasan tambahan (marginal utility).
kepuasan tambahan adalah perubahan total per unit dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi Asumsi dari pendekatan ini adalah sebagai berikut:

b.Pendekatan Ordinal atau Ordinal Approach

Dalam Pendekatan Ordinal daya guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang. Pendekatan yang dipakai dalam teori ordinal adalah indefference curve, yaitu kurva yang menunjukkan kombinasi 2 (dua) macam barang konsumsi yang memberikan tingkat kepuasan sama.

Persaman dan perbedaan:

Persamaan Kardinal dan Ordinal:
Persamaan kardinal dan ordinal yaitu sama-sama menjelaskan tindakan konsumen dalam mengkonsumsi barang-barang yang harganya tertentu dengan pendapatan konsumen yang tertentu pula agar konsumen mencapai tujuannya (maximum utility)

Perbedaan kardinal dan Odinal :
Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam angka atau bilangan.. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan.dalam bilangan atau angka. Analisis kardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva kepuasan sama .

Konsep Elastisitas
Elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Definisi lain, elastisitas mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.
konsep elastisitas yang umumnya dipakai dipakai dalam teori ekonomi mikro :

1. Elastisitas Harga Permintaan (the price elasticity of demand)
2. Elastisitas Silang (The Cross Price Elasticity of demand)Elastisitas silang (Ec)
3. Elastisitas Pendapatan (The Income Elasticity of Demand)

KONSEP ELASTISITAS:

Elastisitas Harga Permintaan (the price elasticity of demand)
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun Dan sebaliknya.

Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan mengukur tingkat reaksi konsumer terhadap perubahan harga. Elastisitas ini dapat menceritakan pada produsen apa yang terjadi terhadap penerimaan penjualan mereka, jika mereka merubah strategi harga, apakah kenaikan/menurunkan jumlah barang yang akan dijualnya.

Ada beberapa faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan :

1. Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar
2. Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut
3. Jenis barang dan pola preferensi konsumen
4. Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga/periode waktu penggunaan barang tersebut.
5. Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barang

Elastisitas akan besar bilamana :

1. terdapat banyak barang subsitusi yang baik
2. harga relatif tinggi
3. ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain

Elastisitas umumnya akan kecil, bilamana :

1. benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
2. barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang rendah.
3. Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik, Dan benda tersebut sangat dibutuhkan.

Elastisitas Silang (The Cross Price Elasticity of demand)

Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak hanya tergantung pada harga barang tersebut. Tetapi juga pada preferensi konsumen, harga barang subsitusi dan komplementer Dan juga pendapatan. Para ahli ekonomi mencoba mengukur respon/reaksi permintaan terhadap harga yang berhubungan dengan barang tersebut, disebut dengan elastisitas silang (Cross Price Elasticity of demand)

Elastisitas Pendapatan (The Income Elasticity of Demand)

Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan.

Perilaku Produsen


     Sebuah usaha produksi baru bisa berjalan dengan baik bila dijalankan dengan produsen atau sering kita sebut dengan pengusaha. Pengusaha adalah orang yang mencari keuntungan yang menguntungkan dan mengambil resiko seperlunya untuk mengelola dan merencanakan suatu bisnis.
   
Pengusaha berbeda dengan pemilik bisnis kecil atau manajer. Bila hanya memiliki sebuah usaha dan hanya berusaha untuk mencari  keuntungan, barulah sebatas pemilik suatu bisnis. Bila hanya mengatur karyawan dan menggunakan sumber daya perusahaan untuk usaha,maka orang itu disebut sebagai manajer. Pengusaha itu lebih dari keduanya. Pengusaha berusaha mendirikan perusahaan yang menguntungkan, mencari dan mengelola sumber daya alam untuk memulai suatu bisnis.
  
Agar berhasil,manager harus mampu melakukan 4 hal sebagai berikut :

    Perencanaan : Perencanaan antara lain terkait dengan penyusunan strategi, rencana bisnis, serta visi perusahaan. Ia harus tahu apa yang ia capai bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
    Pengorganisasian. Semua sumber daya yang ada harus ia kelola untuk mencapai tujuan perusahaannya, baik sumber daya, modal, dan manusia.
    Pengarahan. Agar rencana bisa terwujud,pengusaha wajib membimbing dan mengarahkan anak buahnya.
    Pengendalian. Kemampuan ini dengan hubungannya bagaimana hasil pelaksanaan kerja tersebut. Apakah sesuai dengan rencana atau tidak.


·         Fungsi Produksi


     Fungsi produksi merupakan interaksi masukan (input) dan keluaran (output). Misalkan kita memproduksi jeans. Dalam fungsi produksi, jeans itu dapat diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja,maka hasilnya juga akan berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diubah dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga kerja.

     Secara sistematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut :

Q = f (L,R,C,T)

·         dimana:
·         Q = jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
·         F = simbol persamaan (function)
·         L = tenaga kerja (labour)
·         R = kekayaan alam (resources)
·         C = modal (capital)
·         T = teknologi (tecnology)

Semua produsen menginginkan keuntungan yang maksimu, salah satunya dengan meminimalkan kombinasi input tetapi menghasilkan produk yang berkualitas dan berkuantitas. Menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah dapat kita sebut sebagai least cost combination. Manfaat dalam pemilihan kombinasi tersebut adalah produsen dapat menghemat biaya dalam menghasilkan barang produksi. Namun dalam pengurangan kombinasi tersebut tidak boleh sampai menurunkan kualitas dan kuantitas. Karena jika itu terjadi maka tidak dapat disebut sebagai least cost combination. Untuk para produsen, harus hati – hati dalam penerapan leas cost combination, karena jika salah perhitungan akan berdampak pada hasil produksi dan akibatnya konsumen tidak akan memakai produk tersebut.

BIAYA (COST)


Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.

Beban (expense) adalah biaya yang dibebankan (matched) dengan pendapatan (revenue) dalam suatu periode akuntansi.

Obyek Biaya (Cost Object) adalah unit atau aktivitas dimana biaya diakumulasikan dan diukur. Unit atau aktivitas itu dapat berupa: produk, order, departemen, divisi, proyek.

Macam-macam Biaya (cost)

Biaya Pabrikasi :

-Biaya Langsung : Biaya yang langsung dalam proses produksi suatu barang, bahan baku, dll.
-Biaya Tidak Langsung : Biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi

Biaya Non-pabrikasi :

-Biaya Pemasaran yaitu biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan dan menyediakan produk bagi pelanggan
-Biaya Administrasi yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan menyediakan dukungan bagi karyawan Departemen :

-Common Cost (Biaya bersama) yaitu biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa oleh dua departemen atau lebih.

-Joint Cost (Biaya Gabungan) yaitu biaya yang terjadi dalam proses produksi yang menghasilkan dua atau lebih produk jadi.

Periode Akuntansi :

-Capital Expenditure (Belanja Modal) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat lebih dari satu periode akuntansi.

-Revenue Expenditure (Pengeluaran Pendapatan) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat pada periode akuntansi yang sama dan dicatat sebagai beban.

Volume Produksi :

-Biaya Tetap (FC) : Biaya yang tidak bertambah seiring dengan pertambahan produksi.

-Biaya Variabel (VC) : Biaya yang bertambah seiring dengan pertambahan produksi.

a)Total Biaya (TC) keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi sampai terciptanya barang.

Rumus : TC = TFC + TVC

b)Biaya Perunit (AC) : Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 unit barang jadi.

Rumus : AC = TC / Q
Q ialah Produk.

c)Biaya Marginal (MC) : Tambahan biaya karena menambah 1 unit barang yang diproduksi

Biaya Eksplisit : Biaya yang kelihatan dalam proses produksi
Biaya Implisit : Biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun sebenarnya ada dan dikeluarkan

Penerimaan dan Keuntungan
Kita ketahui bahwa proses produksi yang dilakukan oleh seorang produsen akan menghasilkan sejumlah barang, atau produk. Produk inilah yang merupakan jumlah barang yang akan dijual dan hasilnya merupakan jumlah penerimaan bagi seorang produsen. Jadi pengertian penerimaan adalah sejumlah uang yang diterima oleh perusahaan atas penjualan produk yang dihasilkan. Dalam ilmu ekonomi penerimaan diistilahkan revenue.

Penerimaan Total (TR = Total Revenue)
Penerimaan total adalah jumlah seluruh penerimaan perusahaan dari hasil penjualan sejumlah produk (barang yang dihasilkan). Cara untuk menghitung penerimaan total dapat dilakukan dengan mengalikan jumlah produk dengan harga jual produk per unit. Jika dirumuskan sebagai berikut:
TR = Q x P
Keterangan:
TR = Penerimaan total perusahaan
Q = Jumlah produk yang dihasilkan
P = Harga jual per unit

Penerimaan Rata-rata (AR = Average Revenue)
Penerimaan rata-rata adalah penerimaan per unit produk yang terjual. Untuk menghitung penerimaan rata-rata dapat dilakukan dengan cara membagi penerimaan total dengan jumlah produk (barang) yang terjual. Jika dirumuskan sebagai berikut :
AR = TR/Q
Keterangan:
AR = penerimaan rata-rata
TR = penerimaan total
Q = jumlah produk yang dihasilkan

Penerimaan Marginal (MR = Marginal Revenue)
Penerimaan Marginal Revenue adalah penerimaan tambahan dari adanya tambahan per unit produk yang terjual. Cara menghitung penerimaan marginal dengan membagi tambahan penerimaan total dengan tambahan jumlah produk yang terjual. Jika dirumuskan sebagai berikut :
MR=TR/Q
Keterangan:
MR=penerimaan marginal
TR=tambahan penerimaan total
Q =tambahan jumlah produk yang dihasilkan

baca selengkapnya......